Terkandung riwayat musim
Bilakan lahir benih yakin
Miskin itu bukan milik bangsaku.
Mengkala padi menguning
Ada ceria di wajah tua
Memintal tali impian
Membelit angan-angan.
Jenuh memerah keringat
Kain basah kering di pinggang
Bendang serelung tak terbeli
Berhutang lagi menyambung nyawa.
Sampai bila bangsaku akan sedar
Hidup tidak seindah khabar
Seharian bergelut dengan selut
Khazanah bertimbun orang lain kaut.
Setitis budi dikenang-kenang
Setitik bakti ditatang-tatang
Sekecil gelar ditimang-timang
Sebesar silap dibuang pandang.
Lantaran silu mengungkit salah
Dieron salah menjadi benar
Namun adat batu harus tenggelam
Tak mungkin terapung di laut dalam.
Bangunlah bangsaku!
Buangkan selimut malumu
Lontarkan gebar seganmu
Ayuh keluar mencari ilmu.
Setidak-tidaknya kita bagai semalu
Berduri kecil umpama sembilu
Bukan membelit menumpang bagai dedalu
Atau merayap merempat seperti kutu.
Sepanjang riwayat musim.....
Terakam keluh dan resah
Bilakan padam gundah di hati
Bilakan tepuk senada dengan tari...
Anak bangsaku mampu duduk sama rendah
Berdiri sama tinggi.
DSM
Trong
No comments:
Post a Comment